IC timer 555 atau
sering disebut dengan IC 555 adalah salah satu IC yang sangat populer.
Populer disini karena banyak sekali kegunaan dari IC ini, dan banyak
orang tertarik menggunakannya dengan berbagai fungsi yang ada
didalamnya. Bagi penggemar elektronika pastinya sudah banyak tau dan
tidak asing lagi dengan IC yang satu ini. IC ini pertama kali
diperkenalkan oleh signetics corporation sebagai SE555/NE555 dan disebut “The IC Time Machine”
yang merupakan mesin timer pertama dan dikomersialkan. Sampai saat ini,
sudah berpuluh-puluh tahun, IC ini masih tetap populer walaupun sudah
banyak variasinya. Ada yang membuat versi CMOS nya, contohnya dari
Motorola MC1455 yang cukup populer juga karena sering digunakan.
Seperti yang kita ketahui bahwa rangkaian dengan transistor berteknologi
CMOS sangat sedikit dalam hal konsumsi daya,
dengan kata lain tidak boros energy, selain itu CMOS juga lebih cepat dalam hal switching dari high ke low dan juga sebaliknya(responsenya cepat, secara logika rangkaian tidak ada time constant). Selain NE555, saat ini banyak dipasaran adalah dari National yaitu LM555. Adapun 556 yang merupakan versi dual dari 555. Kalau pada 555 terdapat 8-pin dalam packagenya, 556 tampil dengan 14-pin. Akan tetapi IC556 ini tidak mudah untuk didapatkan. Toko komponen elektronik berskala kecil biasanya tidak menyimpan stok IC yang satu ini.
dengan kata lain tidak boros energy, selain itu CMOS juga lebih cepat dalam hal switching dari high ke low dan juga sebaliknya(responsenya cepat, secara logika rangkaian tidak ada time constant). Selain NE555, saat ini banyak dipasaran adalah dari National yaitu LM555. Adapun 556 yang merupakan versi dual dari 555. Kalau pada 555 terdapat 8-pin dalam packagenya, 556 tampil dengan 14-pin. Akan tetapi IC556 ini tidak mudah untuk didapatkan. Toko komponen elektronik berskala kecil biasanya tidak menyimpan stok IC yang satu ini.
Fungsi dari IC555
bisa bermacam-macam, karena dapat menghasilkan sinyal pendetak/sinyal
kotak. Tergantung kreativitas saja untuk merangkainya, beberapa
diantaranya adalah sebagai clock untuk jam digital, hiasan menggunakan
lampu LED, menyalakan 7-segment dengan rangkaian astable, metronome
dalam industry music, timer counter, atau dengan lebih dalam
mengutak-atik lagi dapat memberikan PWM (pulse width modulation) yang mengatur frekuensi sinyal logika high untuk mengatur duty cycle yang diinginkan.
Skematik dari IC555 beserta deskripsi pin-nya sendiri bisa dilihat di datasheetnya, sebagai contoh adalah LM555 sebagai berikut,
Gambar-1
Gambar-2
Definisi dan fungsi masing-masing pin :
1. ground, adalah pin input dari sumber tegangan DC paling negative
2. trigger, input negative dari lower komparator (komparator B) yang menjaga osilasi tegangan terendah kapasitor di 1/3 Vcc dan mengatur RS flip-flop
3. output,
pin ini disambungkan ke beban yang akan diberi pulsa dari keluaran IC
ini. IC555 bisa mengeluarkan arus 100mA pada outputnya bahkan 200mA pada
LM555
4. reset,
adalah pin yang berfungsi untuk me reset latch didalam IC yang akan
berpengaruh untuk me-reset kerja IC. Pin ini tersambung ke suatu gate
transistor bertipe PNP, jadi transistor akan aktif jika diberi logika
low. Biasanya pin ini langsung dihubungkan ke Vcc agar tidak terjadi
reset latch, yang akan langsung berpengaruh mengulang kerja IC555 dari
keadaan low state
5. control
voltage, pin ini berfungsi untuk mengatur kestabilan tegangan referensi
input negative upper comparator (komparator A). pin ini bisa dibiarkan
digantung, tetapi untuk menjamin kestabilan referensi komparator A,
biasanya dihubungkan dengan kapasitor berorde sekitar 10nF ke pin ground
6. threshold, pin ini terhubung ke input positif upper comparator (komparator A) yang akan me-reset RS flip-flop ketika tegangan pada kapasitor mulai melebihi 2/3 Vcc
7. discharge, pin ini terhubung ke open collector
transistor Q1 yang emitternya terhubung ke ground. Switching transistor
ini berfungsi untuk meng-clamp node yang sesuai ke ground pada timing
tertentu
8. vcc,
pin ini untuk menerima supply DC voltage (most positive) yang
diberikan. Biasanya akan bekerja optimal jika diberi 5 –15V(maksimum).
supply arusnya dapat dilihat di datasheet, yaitu sekitar 10 -15mA.
Ada
dua macam rangkaian dasar yang banyak digunakan untuk mengaplikasikan
IC timer ini, yaitu rangkaian monostable dan rangkaian astable.
Rangkaian Monostable
Rangkaian ini hanya memerlukan sedikit rangkaian tambahan untuk dapat mengoperasikannya, yaitu sebuah resistor (RA)
dan sebuah kapasitor (C1) serta kapasitor (C2) untuk menyetabilkan
tegangan referensi pada upper comparator (komparator-A). IC ini
memanfaatkan rangkaian tambahan tersebut untuk men-charge dan
men-discharge kapasitor C1 melalui resistor RA. fungsi
rangkaian ini adalah untuk menghasilkan pulsa tunggal pada pin-3 dengan
waktu tertentu jika pin-2 diberi trigger /dipicu. Pada keadaan awal,
output ICnya berlogika ‘0’. Dapat dilihat pada gambar-2 bahwa terdapat
rangkaian pembagi tegangan untuk input referensi komparator-A dan
komparator-B. Seperti yang kita ketahui prinsip kerja komparator yaitu
jika Vd (beda potensial input inverting dan input
non-invertingnya) bernilai positif, maka komparator akan mengeluarkan
output berlogika ‘1’. Jika diberi trigger dari logika ‘1’ ke logika ‘0’
pada pin-2, maka Vd pada komparator-B akan brnilai positif
dan alhasil mengeluarkan output high. Output ini akan men-set RS
flip-flop (memberi keluaran IC logika ‘1’) untuk beberapa saat, seiring
dengan itu, transistor Q1 akan off (open)dan kapasitor C1 akan melakukan
charging sampai tegangannya mencapai 2/3 Vcc sebelum akhirnya RS
flip-flop akan di reset oleh komparator-A dan kapasitor C1 melakukan
discharge melalui resistor R1 secara transient. Lamanya pulsa tunggal
yang dihasilkan sekitar t = 1.1 RA C1
Gambar-3. Rangkaian Monostable
Rangkaian Astable
Rangkaian
Astable agak berbeda dari rangkaian monostable. Rangkaian astable akan
menghasilkan sinyal kotak yang terus berdetak dengan duty cycle
tertentu selama catu tegangan tidak dilepaskan. Prinsip kerjanya, jika
pada rangkaian monostable dipicu dengan tegangan berlogika high ke low
(kurang dari 1/3 Vcc) pada pin-2, rangkaian astable ini dibuat untuk
memicu dirinya sendiri. Rangkaian ini memanfaatkan osilasi tegangan pada
kapasitor disekitar 1/3 Vcc sampai 2/3 Vcc. Komponen eksternal yang
diperlukan adalah sebuah kapasitor (C1) dan dua buah resistor (RA dan RB).
Adapun untuk kestabilan tegangan referensi komparator-A, digunakan
sebuah kapasitor lagi (C2) pada pin-5 sebesar 10nF ke ground. Sedikit
terkait dengan deskripsi pin yang telah dibahasi diatas, saat transistor
Q1 ON maka resistansi menuju ground pada emitternya sangat kecil,
sehingga ground seakan-akan tersambung diantara kedua resistor. Namun
ketika transistor Q1 off, resistansi antara collector dan emitternya
sangat besar dan sulit dilewati arus, seakan terjadi open circuit. Pada
akhirnya output yang terjadi berupa sinyal kotak akan mendetak secara
kontinu dengan frekuensi tertentu seiring dengan berosilasinya tegangan
pada kapasitor di 1/3 Vcc sampai 2/3 Vcc. Osilasi yang dimaksud disini
dapat dijelaskan yaitu, sesaat tegangan kapasitor melebihi 2/3 Vcc
komparator-A mengeluarkan output high yang akan me-reset RS flip-flop
dan tegangan pada kapasitor akan turun(discharging) secara transient.
Sesaat tegangan pada kapasitor C1 berkurang dari 1/3 Vcc, output
komparator-B akan berlogika high dan men-set RS flip-flop, selanjutnya
tegangan kapasitor akan naik secara transient (charging) dan begitu
seterusnya berosilasi menghasilkan pulsa. Jadi, saat berosilasi tegangan
kapasitor tidak akan kurang dari 1/3 Vcc dan melebihi 2/3 Vcc.
Gambar-4. Rangkaian Astable
Gambar-5
Duty
cycle yang merupakan persentase waktu sinyal output berlogika high
dalam satu periode. Untuk memudahkan perhitungan, misalkan t1 adalah lamanya pulsa berlogika high dalam satu periode, sedangkan t2 adalah lamanya waktu berlogika low. Maka, secara matematis,
Persamaan umum orde-1 :
V’ = V. Exp (-t/RC)
t1 adalah waktu saat charging kapasitor melalui RA dan RB dengan V = 1/3 Vcc dan V’ = 2/3 Vcc
t1 = – (RA+RB)C . ln2 –> |t1|= (RA+RB)C . ln2
t2 adalah waktu saat discharging kapasitor melalui RB dengan V = 2/3 Vcc dan V’ = 1/3 Vcc
t2 = RB C . ( ln2 )
duty cycle dapat dihitung : (t1/T) x 100 % = (t1 / {t1+t2}) x 100 %
Penutup
Sedikit
tambahan dari penulis bahwa hal diatas hanyalah teori diatas kertas
semata. Pada pengaplikasiannya belum tentu hasilnya bisa 100% sesuai
yang diharapkan. Berbagai trouble shooting akan muncul seiring makin
kompleksnya rangkaian yang dibuat. Hal ini dapat disebabkan oleh
beberapa hal, diantaranya adalah, adanya tegangan yang tidak stabil,
tempratur IC yang diluar daerah optimal, kurang atau lebihnya supply
arus yang diberikan, dll. Sebagai satu contoh kasus, penulis pernah
mencoba mencatu tegangan IC555 dari power supply 10V DC kepada beberapa rangkaian LED agar menyala secara flip-flop, tetapi yang
terjadi adalah LED-LED tersebut hanya menyala konstan, tidak secara
flip-flop. Mungkin hal ini disebabkan oleh terlalu besarnya supply arus
yang diberikan sehingga IC tidak bisa bekerja secara yang diinginkan.
Sampai artikel ini ditulis, penulis masih mencari tahu penyebab
pastinya.
Sekian
dari penulis semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk pengenalan IC
555 pada banyak orang yang belum mengenalnya. mohon koreksi kalau2 ada
kesalahan
8 komentar:
Blog nya keren :D
ok,mantap.....
sipp gan
thank you gan :D
Mantap sgt bermanfaat. Boss tolong bantu, sy kurang memahami elektronika tp sgt memerlukan rangkaian berikut : RANGKAIAN TIMER yg dipasang stelah charger Nok** (klo tdk salah 5 Volt). Charger tsb akan sy hubungkan dg suatu motor kecil. Mohon diberi petunjuk agar timer mpy sifat
1. Mengalirkan arus listrik dg interval 1 jam
2. Mengalirkan arus listrik hanya selama 20 detik sj
(maksud sy ntinya motor akan berputar selama 20 detik setiap 1 jam/dg jarak 1jam)
**Tolong ya boss komponen apa sj dan skema rangkaian yg jelas krn sy awam elektronika. Misal perlu IC, resistor dll serinya apa, satuannya berapa ?
( mohon diemail ke sigit.js@gmail.com )
Tmks
kalo itu tidak bisa gan... harus pake ic mikrokontroler, atau ic di program sendiri
kalo pake ic 555 itu malah lebih ribet... kan ic 555 cuma ic clock biasa gan
Ooo begitu ya boss, trims pencerahannya. Btw klo hny unt poin 1. Mengalirkan arus listrik setiap interval 1 jam bs tdk boss ?
waduh gan kayaknya sulit ane buat.e
soalnya kalo ic 555 itu bisa men timer beberapa detik, dan beberapa mikro detik.. kalo ingin berjam-jam ya pake mikrokontroler
Posting Komentar